Minggu, 09 November 2014

Coretan Sore Hari di Rawamangun

Jangan Dibaca, Karena Ini Tentang Dirimu !

Sore itu tak tampak sinar matahari yang ingin terbenam seperti biasanya. Tak seperti biasanya angin pun ikut tak kunjung menghembuskan dedaunan di sekitar kampus.
Baiklah mungkin itu adalah tanda bahwa mereka sedang tidak bersemangat menyambut datangnya malam.

Ku langkahkan kaki melewati dedaunan kering yang jatuh di tanah bukan karena hembusan angin kencang tapi karena daun-daun itu tak lagi kuat bergelantung di dahannya.

Di sudut bangunan, tepat di samping trotoar tempat kami berkumpul, masih sepi dan tak ada keributan dan celotehan seperti biasanya. Mungkin ini karena aku datang terlalu cepat ke tempat itu sehingga tak ada keramaian, tapi ternyata tidak! Ketika ku lihat ponselku jam menunjukkan waktu yang sudah lewat dari semestinya.

Baiklah, ku teruskan melangkah dan berharap ada seseorang disana.

Oh tuhan harapanku kau kabulkan dengan begitu cepat, ada seseorang sedang memainkan seikat tali di dekat trotoar itu rupanya. Memang terlihat sunyi tak seperti biasanya, tapi ku rasa ini adalah semangat yang tak mungkin orang lain miliki dari gadis itu. Tapi tunggu,, mengapa diriku menjadi kagum akan dirinya? Ada apa ini?

Sudahlah, tak perlu dipermasalahkan soal kekaguman, selayaknya memang dirinya sudah pantas untuk dikagumi.
Dirinya memang membawa aura tersendiri terutama soal semangat, tapi siapakah dia?
Jawabannya adalah orang yang mungkin membaca tulisan ini.

Jakarta, 7 November 2014

Tidak ada komentar: