Minggu, 09 November 2014

Coretan Pagi di Rawamangun

Sini Pindah ke Sampingku
Oleh Ahmad Zaelani


Pagi itu di akhir pekan ketika orang lain sudah bersantai di rumah berkumpul dengan keluarganya, aku harus sudah terjaga di pagi hari.

Hei bodoh untuk apa kau bersiap diri di akhir pekan?

Bisikan itu kerap kali berkeliaran dipikiranku ketika aku harus datang ke sebuah acara di akhir pekan yang sejatinya digunakan untuk bersantai.

Dengan penuh keyakinan aku terua bersiap dengan memilih pakaian yang cocok untuk dikenakan. Pilihankan jatuh pada kemeja batik lengan pendek, yang sepertinya memang sangat pas dikenakan.

Dalam perjalanan pikiranku hanya pada acara yang akdan ku hadiri ini, mengingat ini adalah acara temanku sendiri. Tak ada salahnya jika ku merajinkan diriku untuk bergegas keluar ke sebuah acara di akhir pekan, toh acaranya juga bermanfaat.

Sampai di lokasi...

Sepi, parkiran yang biasanya dipenuhi kuda besi pun terlihat longgar, tak sepadat hari biasanya. Andai setiap hari bisa seperti ini...

Ahh mustahil, sudahlah. Sudah telat ayo bergegas nak ....

Nampaknya pikiran malaikat terus menyemangati batin ini.

Saat ku berjalan, ku lihat seorang gadis yang tak asing bagiku. Dia adalah ....
Yaa dia adalah sahabat gadis yang pernah membaca di tempat ini (RED: Coretan Pikiran). Tapi mengapa dia ada disini? Dan mengapa sendiri??

Aah sudahlah mengapa harus dipersoalkan.

Aku duduk bersebelahan di acara yang sama dengannya, tak ada yang istimewa dari kami. Ku ikuti rangkaian demi rangkaian acara yang ada, hingga di tengah-tengah acara...

"Ehhh..."

Ada tepukan mendarat di pundakku dari belakang. dan ternyata itu dia, ya dia, iyaa kamu. Kamu yang mungkin nanti baca ini.

Dia masih duduk di belakangku hingga waktu yang cukup lama, aku pun berpikir bagaimana caranya agar dia bisa duduk di sebelahku.

Hmmmm ...


Aku masih mencari-cari cara...


Terus seperti itu hingga akhirnya, ia berkata..

"Awas dong ga keliatan!"

Huppp!!

Tuhan memang selalu memberi jalan bagi orang yang berusaha rupanya, termasuk aku yang sedari tadi berusaha memikirkan bagaimana cara agar dia bisa di sampingku.
Aku pun membalas perkataannya...

"Makanya disini (menunjuk bangku kosong di sebelah kiriku) biar bisa terlihat jelas"
Aku berharap ada keajaiban dari perkataanku tadi, dan ternyata ....
Ia benar-benar pindah tempat duduk jadi tepat di sebalah kiriku. Melihat garis senyumnya membuat acara yang kuhadiri semakin luar biasa.


Rawamangun, 8 November 2014

Tidak ada komentar: