Senin, 10 Desember 2012

Kepercayaan Masyarakat Lampung

Kepercayaan-kepercayaan terhadap hal-hal gaib pada masa lampau (orang lampung menyebut zaman tumi) masih dapat dilihat pada upacara-upacara adat. Salah satunya adalah kepercayaan terhadap dewa-dewa.

Dewa Pencipta Alam Semesta
Nama dewa ini adalah :Sang Hyang Sakti” yang dianggap sebagai pencipta alam beserta isinya sehingga dalam ilmu-ilmu perdukunan dan mantera-mantera (tetangguh) baik didarat, laut dan di sungai, selalu lidah menjadi tumpuan harapan untuk memohon keselamatan pada saat itu juga.

DEWI (Dewi Wanita)
Di Lampung disebut juga : “Muli Putri” atau “Bidadari”. Pada waktu orang bertemu sumur yang jernih atau kolam yang rapid an terurus baik di dalam hutan belantara maka kolam/sumur ini dikatakan sebagai “Pangkalan Muli” yang berarti Tempat bidadari, Putri atau pemandian bidadari yang turun dari kayangan,
Demikian pula pada waktu pagi hari raya Idul fitri, orang-orang kampong akan saling mendahului mandi di Pangkalan Putri, karena masyarakat beranggapan bahwa yang pertama kali tiba di pemandian tersebut akan mencium bau wewangian sebagai tanda bidadari-bidadari baru saja pergi setelah mandi di pemandian tersebut.
Anak Diwa
Kepercayaan ini dilihat dari keyakina masyarakat akan kejadian-kejadian yang luar biasa pada seorang bayi yang baru lahir. Umpama bila ayah dan ibunya berkuli thitam, sedangkan anak yang baru lahir itu berkulit putih dan cantik rupawan, maka anak ini dikatakan sebagi anak dewa, yang harus di syarati agar ia panjang umur, sbab kalau terlambat mensyaratinya, anak ini akan berumur pendek. Menurut kepercayaan ia akan diambil oleh dewa sebellum umur satu tahun.

Memang sering terjadi bahwa setelah anak disyarati dengan obat-obat dan mantera-mantera, ia akan berubah warna kulitnya dan akan meniru warna kulit kedua orang tuanya.
Jadi dapat kita ketahui bahwa orang lampung masih meyakini kepercayaan terhadap dewa-dewa. 
Namun sekarang ini Orang Lampung merupakan pemeluk agama Islam. Tetapi walaupun dikenal sebagai pemeluk agama Islam, di kalangan masyakarat Lampung masih berkembang sisa-sisa kepercayaan lama yang mereka sebut kepercayaan pada Zaman Tumi. Mereka juga mempercayai makhluk-makhluk halus dan benda-benda kuno dengan kekuatan saktinya. Sehubungan dengan kepercayaan ini, mereka mengenal berbagai upacara adat dengan berbagai sesajian sebagai pelengkapnya.

Tidak ada komentar: