Ciri – ciri hikayat sebagai bentuk Kesusastraan
Lama
Perkembangan
kesusastraan lama Indonesia banyak mendapat pengaruh dari luar atau pengaruh
asing. Berdasarkan pengaruhnya tersebut, kesusastraan lama Indonesia dibedakan
menjadi kesusastraan Melayu Klasik/Tradisional, Kesusastraan Pengaruh Hindu,
dan Kesusastraan Pengaruh Islam. Pengaruh kebudayaan ini juga dialami dan
dirasakan dalam cerita hikayat. Hikayat Melayu Tradisional banyak bercerita
tentang undang-undang atau adat istiadat masyarakat, Hikayat Pengaruh Hindu
bercerita tentang nasihat atau petunjuk bagi raja, Hikayat Pengaruh Islam bercerita tentang
kehidupan para nabi dan pahlawan-pahlawan Islam, sedangkan Hikayat pengaruh
Jawa bercerita tentang panji.
Hikayat
yang mempunyai pengaruh budaya satu dengan yang lainnya tersebut saling
berbeda. Masing-masing memperlihatkan cirri-ciri tertentu yang dapat
diidentifikasi. Misalnya, untuk Hikayat
hasil pengaruh budaya Hindu yang berasal dari India, ceritanya bercirikan
sebagai berikut:
- Terdapat tokoh binatang yang berperilaku seperti manusia,tokoh, raksasa, dan dewa-dewi
- Terdapat benda-benda keramat atau ajimat yang dipergunakan tokoh, misalnya: batu ajaib, senjata sakti, tongkat sakti.
- Terdapat tokoh yang bertapa untuk mendapat kesaktian.
- Terdapat tokoh yang mati kemudian hidup lagi
- Terdapat sayembara untuk mendapatkan istri
Sementara itu hikayat yang mendapat pengaruh budaya Islam memperlihatkan ciri-ciri
sebagai berikut:
- Pemberian nama bernapas Islam pada judul cerita, misalnya Hikayat Syah Mardan
- Tokoh cerita ditambah tokoh para nabi dan pahlawan Islam
- Disisipkan perihal ajaran Islam, misalnya cra bersembahyang, rukun Islam dan lain-lain
- Terdapat ungkapan atau kata-kata seruan bahasa Arab.
h Demikian penjelasan tentang ciri-ciri hikayat sebagai bentuk kesusastraan lama semoga bermanfaat bagi semua pembaca dan dapat membedakan antara ciri hikayat yang satu dengan yang lainnya. Terima kasih, jangan lupa pembaca yang baik silahkan tinggalkan komentar ok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar